Sabtu, 14 Juli 2012

praktikum kimia analisis


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS
Nama              : Shinta Mayasara Robbuk        Macam percobaan :
No. mahasiswa: P 278340110070                       Tanggal praktikum : 19 Desember 2011
No. absen       : 30
I.         ANALISIS KATION
1.      Reaksi Pendahuluan :
a.       Organoleptis –bentuk      : serbuk
     -warna        : putih keperakan
     -bau            : tidak berbau

b.      Reaksi nyala api –kawat ni- Cr    : hijau kekuningan dan timbul gas
           -kawat Cu        : tidak berwarna hijau

c.       Reaksi pemijaran –panas : putih (tidak ada perubahan warna)
-dingin : putih (tidak ada perubahan warna)

d.      Reaksi amalgam/dan bila dipanaskan      : tidak terbentuk endapan karena
  bentuknya serbuk

e.       Reaksi gudzeit/dan kapas PbAc2            : tidak ada noda warna kuning lalu hitam
  (adanya As atau Sb) pada kertas saring.

f.       Reaksi fleitman                                        : tidak ada noda hitam perak (adanya As)
  pada kertas saring.

g.      Reaksi terhadap NH4+ -lakmus merah    : tidak ada perubahan (tetap merah)
        -nessler                : larutan Zat + reagensia Nessler      tidak
                                      Ada endapan warna jingga/coklat
                                      (adanya ammonia).


h.      Kelarutan dalam air dingin panas            : larut
Ba + 2H2O          Ba2+ + H2    + 2OH-
dalam asam encer/pekat          : larut
                                                Ba + 2H+           Ba2+ + H2
dalam NaOH/NH4OH                        :
BaCl2 + 2NaOH          Ba(OH)2 + 2NaCl
                                    BaCl2 + 2NH4OH         Ba(OH)2 + 2NH4Cl
i.        pH larutan            : pH larutan bersifat netral, karena berasal dari Basa Kuat
 (Ba(OH)2) dan Asam Kuat (HCl)
j.        Zat pembawa       : -
2.      Reaksi Penggolongan :
Larutan zat + HCl 4 N dingin
GOL.I (tidak ada endapan)
+ HCl 4N dipanaskan 80° dialiri gas H2S (5 menit), diencerkan sampai keasaman 0,25N dengan aquadest (kertas metal-violet menjadi hijau), dipanaskan 80°C dan dialiri gas H2S lagi (10 menit).

GOL.II (tidak ada endapan)
Dipanaskan sampai H2S hilang + HNO2 pekat dan dipanaskan 100° + NH4Cl padat (1-2 g), dipanaskan lagi 100°, ditambahkan NH4OH ada endapan sempurna.


GOL.IIIA (tidak ada endapan)
+ NH4OH (1-2 ml), dialiri gas H2S (1 menit) dan dipanaskan 100°



GOL.IIIB ada endapan putih
(kemungkinan BaCO3, SrCO3, CaCO3)
Dialiri gas H2S (1 menit), bila ada endapan gol IIIB dipanaskan sampai H2S hilang + NH4OH=(NH4)2CO3 dan dipanaskan 60° selama 5 menit.




GOL.IV                            (cuci dengan sedikit air panas& buang air cucian. Larutkan endapan dalam 5 ml Asam asetat 2M yang panas dengan menuangkan asam itu berulang-ulang melalui kertas saring. Uji 1 ml dgn menambahkan larutan K2CrO4 tetes demi tetes kepada larutan yang hampir mendidih)
Ada endapan warna kuning (menunjukkan adanya Ba)
GOL.V (sisa)

3.      Dugaan : Kation Ba2+

II.      ANALISIS ANION
1.      Reaksi Pendahuluan :
a.       H2SO4 encer        : CH3COO-  + H       CH3COOH  
  berbau seperti cuka dan dilepaskan saat pemanasan

b.      H2SO4 pekat        : bau cuka yang menusuk dan asam asetat dilepaskan bersama-
  sama belerang dioksida saat pemanasan

c.       Reaksi Belstein    : tidak terbentuk warna hijau

d.      Reaksi Borat        : tidak terbentuk nyala hijau

e.       Reaksi Asetat      : berbau cuka, berarti mengandung ion asetat

f.       Pembuatan ekstrak soda  :
Zat mudah larut dalam air sehingga tidak diperlukan ekstrak soda untuk analisis anion.

2.      Reaksi Penggolongan :
a.       Golongan Oksidator(reaksi nitrat)  : tidak timbul warna biru                                        
b.      Golongan Reduktor (dingin/panas) : warna ungu tidak hilang

c.       Golongan AgNO3            : endapan putih
  CH3COO- + AgNO3         CH3COOAg     + NO3-

d.      Golongan FeCl3               : pewarnaan coklat-kemerahan
  3CH3COO- + FeCl3       Fe(CH3COO)3 + 3Cl-

3.      Dugaan : Anion CH3COO-

III.  REAKSI PENETAPAN
A.    KATION : 1. Ba2+
       
B.     ANION : 1. CH3COO-
     
IV.  KESIMPULAN
Zat yang dianalisis adalah Ba(CH3COO)2

V.      PUSTAKA
                     Svehla.1979.VOGEL I Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.Jakarta:PT. Kalman Media Pusaka
                     Svehla.1979.VOGEL II Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.Jakarta:PT. Kalman Media Pusaka
Surabaya, 06  Januari 2012
Praktikan,

Rabu, 11 Juli 2012

Hemoglobin



Definisi
Hemoglobin adalah metalprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organic dengan satu atom besi.
Hemoglobin merupakan molekul protein di dalam sel darah merah yang bergabung dengan oksigen dan karbondioksida untuk diangkut melalui system peredaran darah ke jaringan dalam badan.
Hemoglobin adalah suatu protein dalam sel darah merah yang mengantarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan seluruh tubuh dan mengambil karbondioksida dari jaringan tersebut dibawa ke paru untuk dibuang ke udara bebas.
Ion besi dalam bentuk Fe2+ dalam hemoglobin memberikan warna merah pada darah. Dalam keadaan normal 100ml darah mengandungg 15 gram hemoglobin yang mampu mengangkut 0,03 gram oksigen.

Struktur
Hemoglobin tersusun dari empat molekul protein (globulin chain) yang terhubung satu sama lain. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organic dengan satu atom besi.

Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin; globin sebagai istilah generic untuk protein globular.
Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen. Pada molekul heme inilah zat besi melekat dan menghantarkan oksigen serta karbondioksida melalui darah, zat ini pula yang menjadikan darah kita berwarna merah.

Jenis – Jenis Hemoglobin

Sekitar 90% yang mengisi sel darah merah adalah hemoglobin. Hemoglobin tersusun dari empat molekul protein (globulin chain) yang terhubung satu sama lain. Hemoglobin normal orang dewasa (HbA) terdiri dari 2 alpha-globulin chains dan 2 beta-globulin chains, dengan demikian memiliki struktur kuartener heterogen. Hemoglobin Adult (HbA) dapat ditulis dengan α2β2.
Terdapat juga suatu hemoglobin dewasa minor (HbA2) yang secara normal mencakup sekitar 3% dari hemoglobin total dan mempunyai dua rantai δ sebagai pengganti rantai β, dan dapat ditulis α2δ2. Sedangkan pada bayi yang masih dalam kandungan atau yang sudah lahir terdiri dari beberapa rantai beta dan molekul hemoglobinnya terbentuk dari 2 rantai alfa dan 2 rantai gama yang dinamakan sebagai HbF (Hemoglobin Fetal) dapat ditulis α2ɣ2.

Selasa, 10 Juli 2012

Sang Putri salju dan Nastar-nya

ehmmm...bentar lagi udah masuk bulan ramadhan niih....sebelumnya aku minta maap kalo ada salah ma anda-anda semua hehehe. lha, sebelum masuk bulan ramdhan, kita harus siap-siap buat mikirin kue apa yang harus disiapin pas lebaran ato bulan puasa *kalo aku sih mikirin gimana cara abisin kuenya* :D
biasanya kalo dikeluargaku, kue yang selalu ada itu kue putri salju dan kue nastar *waduh, udah ngiler nih aku*. oleh karena itu, kali ini, dalam kesempatan ini saya akan memposting tentang resep membuat kue putri salju dan nastar. padahal sih, aku juga gak pernah buat kue, yauda deh mari kita belajar bersama-sama hehehe



Kue Putri Salju
Bahan:
175 gram margarin
3 kuning telur
100 gram keju edam parut
1/4 sendok teh garam
175 gram tepung terigu, ayak
30 gram tepung maizena
Untuk taburan
350 gram gula bubuk
Cara membuat Kue Putri Salju adalah sebagai berikut
1. Siapkan loyang pipih, olesi dengan margarin, sisihkan
2. Kocok margarin hingga mengembang, masukkan telur dan terus kocok hingga mengembang
3. Masukkan tepung terigu, maizena, aduk rata, tambahkan keju edam dan garam, aduk rata hingga menjadi adonan yang dapat dibentuk..
4. Ambil satu sendok teh adonan. bentuk bola, taruh di atas loyang, beri jarak
5. Panggang dalam oven dengan temperatur 160 derajat celcius selama 15 menit hingga matang
6. Dinginkan, taburi dan lumuri dengan gula bubuk, hingga seluruh bagian kue tertutup gula, simpan dalam stoples kedap udara.
Untuk 400 gram

Kue Nastar

Bahan Kulit Nastar :
70 gr Margarin
200 gr Butter
400 gr Tepung terigu
40 gr Gula halus
4 btr Kuning telur
20 gr Susu bubuk
½ sdt Garam

Bahan Selai Nanas :
1 kg daging buah nanas, di haluskan / di parut
400 gr gula pasir, bisa disesuaikan menurut selera
75 gr unsalted butter

Cara Membuat Kue Kering Keranjang Nanas:

1. Membuat selai : masak nanas yang sudah dihaluskan sampai airnya berkurang lalu masukkan gula, aduk terus sampai setengah kental. Kemudian tambahkan butter dan di aduk terus sampai menjadi kental.
 2. Membuat kulit : Kocok margarin, butter dan gula halus sampai rata, lalu masukkan kuning telur, garam, susu bubuk, dan tepung terigu sambil semuanya diaduk hingga tercampur rata.
 3. Ambil sedikit adonan kemudian pipihkan adonan, masukkan ke dalam cetakan keranjang ukuran kecil, isi dengan menggunakan selai nanas. lalu buatlah tali menyilang di atas keranjang dengan menggunakan adonan.
4. Susun di atas loyang, dan panggang dalam oven dengan suhu 150 derajat celcius dengan waktu sekitar 15 menit. setelah 15 menit keluarkan dari oven, dan olesi dengan kuning telur, lalu pangggang lagi sampai matang.

Tips dan Catatan:
1. Isi kue bisa diganti menurut selera. Bisa dengan selai strawberi ataupun dengan coklat.
2. Kalau ingin lebih gurih, saat membuat kulit nastar kue keranjang, bisa menambahkan parutan keju ke dalam adonan

komparator warna

Komparator


waktu aku praktek instrumentasi, aku dapat tugas dari dosen tentang centrifuge, labu ukur, piknometer, pipet volum, dan komparator. lha, dari lima tugas tadi, ada 1 yang susah didapat infonya,komparator. padahal aku uda browsing sampe tanya-tanya mbah google :), tp mbah googlenya malah mbulet *mungkin akunya yang mbulet :D
dengan sangat terpaksa dan tanpa bermaksud mengacuhkan tugas hehehe, aku akhirnya copas *copy paste* dari temenku, maklum masih mahasiswa semester awal *ngeles* tapi, yang penting kan aku udah berusaha sekuat mataku :D
yawez yawez, curhatnya buyar hehehe




Komparator merupakan suatu alat pemeriksaan sampel portable yang menggunakan prinsip perbandingan warna.
Perbandingan warna pada komparator sangat ideal untuk pengujian udara, limbah, ketel uap dan pendingin udara, proses cairan, kolam renang, spa, dan banyak lagi. Alat ini mudah digunakan namun yang tak kenal kompromi dalam hal ketepatan dan reproduktivitas hasil.
Prisma terpadu membawa gelas standar tes disc dan berwarna sampel ke dalam bidang yang sama pandang.

Bagian-bagian
  • Box Komparator
  • Lempengan, yang terdiri dari standar warna yang sudah dibakukan dengan warna reaksi yang terbentuk antara logam dan pereaksi
  • Tabung komparato


BOX KOMPARATOR





LEMPENGAN KOMPARATOR





PENGGUNAAN KOMPARATOR
  • Pemeriksaan residu klorin

·         Pemeriksaan residu klorin yang sering digunakan adalah uji indikator dpd (dietil parafenilen diamin) dengan menggunakan komparator. Pemeriksaan ini merupakan metoda yang paling cepat dan sederhana untuk memeriksa residu klorin.
·         Dengan pemeriksaan ini, reagen dalam bentuk tablet ditambahkan pada sampel air hingga air berwarna merah. Kepekatan warna kemudian dibandingkan terhadap warna standar pada grafik untuk menentukan konsentrasi klorin. Semakin pekat warna, semakin tinggi konsentrasi klorin dalam air.
  •  Pengukuran residu klorin

  1. Langkah 1. Letakkan satu tablet dalam kamar periksa (a) dan tambahkan beberapa tetas air yang akan diuji 
  2. Langkah 2. Gerus tablet, lalu penuhi kamar (a) dengan air yang akan diuji.
  3. Langkah 3. Masukkan air yang sama yang sedang diuji (tanpa tablet) pada kamar ke dua (b). Ini akan menjadi kontrol pada perbandingan warna.
  4. Langkah 4. Tingkat residu klorin (R) dalam mg klorin per liter air (mg/l) ditentukan dengan membandingkan warna air yang sedang diuji dan telah ditambahkan tablet yang berada di kamar (a) dengan warna standar pada wadah kamar ke dua (b).