Selasa, 10 Juli 2012

Wuchereria bancrofti

Wuchereria bancrofti


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Nematoda
Kelas: Secernentea
Ordo: Spirurida
Upaordo: Spirurina
Famili: Onchocercidae
Genus: Wuchereria
Wuchereria bancrofti termasuk nematoda jaringan. W.bancrofti juga termasuk parasit pada manusia yang menyebabkan penyakit filariasis bankrofti atau wukereriasis bankrofti. penyakit ini tergolong dalam filariasis limfatik, bersamaan dengan penyakit yang disebabkan oleh Brugia malayi dan Brugia timori. W.bancrofti tidak terdapat secara alami pada hewan.

Distribusi Geografik
Parasit ini tersebar luas di daerah yang beriklim tropis di seluruh dunia.

Daur Hidup dan Morfologi

Cacing dewasa jantan dan betina hidup di saluran dan kelenjar limfe. bentuknya halus seperti benang dan berwarna putih susu. 
  • cacing betina berukuran 65-100 mm x 0,25 mm
  • cacing jantan berukuran 40 mm x 0,1 mm
cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yang bersarung dengan ukuran 230-300 mikron x 7-8 mikron. mikrofilaria hidup didalam darah dan terdapat di aliran darah tepi pada waktu-waktu tertentu saja, jadi mempunyai periodisitas. pada umumnya, mikrofilaria W.bancrofti bersifat periodisitas nokturna, artinya mikrofilaria hanya terdapat di dalam darah tepi pada waktu malam. pada siang hari, mikrofilaria terdapat di kapiler alat dalam (paru, jantung, ginjal, dan sebagainya). tapi periodisitas pada beberapa daerah berbeda-beda. 
  • daerah pasifik: periodisitas subperiodik diurna. artinya mikrofilaria terdapat di dalam darah pada siang dan malam hari, tapi lebih banyak pada waktu siang hari.
  • daerah Muangthai: periodisitas subperiodik nokturna.
Faktor yang mempengaruhi periodisitas mikrofilaria:
  • kadar zat asam dan zat lemas di dalam darah
  • aktivitas hospes
  • "irama sirkadian"
  • jenis hospes
  • jenis parasit.
Penularannya dilakukan oleh nyamuk. pada perkotaan, oleh nyamuk Culex quinquefasciatus. di pedesaan, oleh nyamuk Anopheles atau nyamuk Aedes.

Daur hidup cacing ini, baik dalam tubuh nyamuk maupun dalam tubuh manusia, memerlukan waktu yang panjang. Dalam tubuh nyamuk vektor masa inkubasi cacing ini mencapai 2 minggu untuk dapat menjadi larva yang infektif.
Pada saat nyamuk vektor mengisap darah penderita filariasis beberapa mikrofilaria akan ikut terhisap bersama darah dan masuk ke dalam lambung nyamuk. Beberapa saat setelah berada dalam lambung nyamuk, mikrofilaria yang bersarung akan melepaskan sarungnya, kemudian dalam waktu satu jam akan menembus dinding lambung nyamuk dan bermigrasi ke dalam otot dada atau thorax nyamuk.

    Dalam thorax, mikrofilaria menjadi lebih pendek dan gemuk dibandingkan dengan larva yang ada di lambung. Dalam keadaan ini, mikrofilaria disebut larva stadium 1 (L1). Ukurannya berkisar antara 125-250 �m x 10-17�m. Larva stadium 1 ini akan berganti kulit dan berkembang menjadi larva stadium 2 (L2) yang ukurannya 200-300 �m x 15-30�m. Larva stadium 2 ini pun akan berganti kulit lagi dan berkembang menjadi larva stadium 3 (L3). Larva stadium 3 inilah yang merupakan larva infektif yang aktif dan akan bermigrasi ke dalam probrosis nyamuk. Proses perkembangan dari larva stadium 1 sampai larva stadium 3 membutuhkan waktu 10-14 hari.

     Saat nyamuk menggigit manusia, ia akan menusukkan probosisnya pada kulit manusia. Pada saat inilah larva L3 akan keluar dari probosis nyamuk dan menempel di kulit. Pada saat nyamuk menarik probosisnya, larva L3 akan bergerak masuk ke dalam kulit melalui bekas gigitan nyamuk. Selanjutnya larva ini akan menuju ke sistem limfe. Larva stadium 3 yang ada dalam kelenjar limfe dalam waktu 9-10 hari akan berganti kulit dan berkembang menjadi larva stadium 4 (L4). Larva stadium 4 ini merupakan stadium larva paling akhir yang akan berkembang menjadi cacing dewasa atau makrofilaria.

     Perkembangan dari larva stadium 3 sampai ke dewasa membutuhkan waktu sekira 9 bulan. Apabila dalam saluran limfe terdapat cacing betina dan jantan maka cacing jantan dan betina yang ada dalam saluran atau kelenjar limfe akan mengadakan perkawinan. Setelah kopulasi cacing betina secara periodik menghasilkan mikrofilaria. Satu cacing betina dewasa akan menghasilkan kurang lebih 30.000 mikrofilaria tiap harinya.   

    Mikrofilaria tidak hidup dalam saluran atau kelenjar limfe,tapi akan bermigrasi ke dalam saluran darah dan             saluran darah tepi. Mikrofilaria yang beredar di saluran darah tepi akan terhisap kembali oleh nyamuk vektor dan siap ditularkan ke orang lain di sekitarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar